TOPLESS - Impotensi dan ejakulasi dini merupakan dua masalah seksualitas pria yang sudah tidak asing lagi. Tetapi, banyak ragam penyebab impotensi dan ejakulasi yang mungkin belum banyak diketahui.
Kasus impotensia mencakup ketidakmampuan pria dalam ereksi. Ada dua penyebabnya, yakni penyebab organik dan faktor kejiwaan.
Penyebab organik yaitu gangguan pada pembuluh darah penis. Pria dengan kencing manis lama, kelumpuhan saraf tulang belakang atau sehabis operasi prostat, berpotensi mengalami impotensi.
Sedangkan impotensi yang disebabkan faktor kejiwaan, memiliki organ penis yang sehat, namun karena ada hambatan jiwa, ereksi tidak terjadi.
"Bukti bahwa organ penisnya normal, sewaktu tidur penisnya masih bisa ereksi. Sedang pada yang organ penisnya sakit, seperti pada kasus diabetes, ereksi sewaktu tidur tidak pernah terjadi," tutur Dr. Handrawan Nadesul dalam buku Kiat Sehat Pranikah.
Handrawan menjelaskan, pasien impotensi juga paling sering mengalami ejakulasi dini. Penyebabnya lebih faktor kejiwaan. Dengan melakukan latihan seks khusus, atau kini banyak diterapi dengan obat, ejakulasi dini mudah diatasi.
"Seseorang digolongkan ejakulasi dini jika penetrasi penis kurang dari tiga menit, yakni istri belum siap secara seksual," jelasnya.
Selain itu, ada juga ejakulasi retarda, yakni ejakulasi yang tak kunjung keluar sehingga seseorang merasa jemu dan letih ereksi terus tanpa diakhiri dengan ejakulasi. Ada pula ejakulasi yang terasa ada, namun tidak keluar dan sperma masuk ke kandung kemih.
"Jenis ereksi lain, ada juga kasus suami yang tak mampu ereksi dengan istri sendiri, tetapi bisa dengan wanita lain. Ini pun faktor kejiwaan penyebabnya," katanya.
Menurutnya, impotensia juga dialami mereka yang mengalami kelainan bawaan. Dari kecil, organ reproduksinya tak terbentuk sempurna, ada kelainan hormonal, deviasi seksual (seperti homoseksual, transeksual, dan lain-lain), dikebiri, dan trauma seks masa kecil.