Satu- satunya orang yang mengabadikan foto proklamasi kemerdekaan RI

|| || || Leave a komentar
TOPLESS - Satu- satunya orang yang mengabadikan foto proklamasi kemerdekaan RI 

Frans Soemarto Mendoer


Fotografi memang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga menjadi bukti sejarah hidup manusia dan peristiwa-peristiwa yang melingkupinya. Dengan keberadaan foto, banyak orang bisa diingatkan dan disadarkan tentang suatu hal. Frans Soemarto Mendoer sangat memahami hal tersebut. Karena itulah, setelah mendapat kabar dari seorang sumber di harian Jepang Asia Raya bahwa akan ada kejadian penting di rumah kediaman Soekarno, Frans langsung bergerak menuju rumah bernomor 56 di Jalan Pegangsaan Timur itu sambil membawa kamera Leica-nya. Dan benar, pagi itu, Jumat, 17 Agustus 1945, sebuah peristiwa penting berlangsung di sana: pembacaan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Soekarno.



Saat itu Frans hanya memiliki sisa tiga lembar plat film. Jadi dari peristiwa bersejarah itu, ia hanya bisa mengabadikan tiga adegan. Yang pertama, adegan Soekarno membacakan teks proklamasi. Yang kedua, adegan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA. Dan yang ketiga, suasana ramainya para pemuda yang turut menyaksikan pengibaran bendera. Setelah menyelesaikan tugas jurnalisnya itu, Frans langsung bergegas meninggalkan rumah kediaman Soekarno karena menyadari bahwa tentara Jepang tengah memburunya.

Frans menjadi satu-satunya orang yang mengabadikan momen sakral itu karena Alex Alexius Impurung Mendoer, kakak kandungnya yang juga sempat memotret prosesi bersejarah tersebut, harus merelakan kameranya dirampas oleh tentara Jepang.

Dan sewaktu tentara Jepang menemui Frans untuk meminta negatif foto Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Frans mengaku film negatif itu sudah diambil oleh Barisan Pelopor. Padahal negatif foto peristiwa yang sangat penting itu ia sembunyikan dengan cara menguburnya di tanah, dekat sebuah pohon di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Kalau saja saat itu negatif film tersebut dirampas tentara Jepang, maka mungkin generasi sekarang dan generasi yang akan datang tidak akan tahu seperti apa peristiwa sakral tersebut.

Bahkan, mengenai kehadiran Frans di rumah Soekarno pada waktu itu, wartawan senior Alwi Shahab menulis “Andaikata tidak ada Frans Mendoer, maka kita tidak akan punya satu foto dokumentasi pun dari peristiwa proklamasi kemerdekaan…” Tulisan itu dimuat di harian Republika edisi Minggu, 14 Agustus 2005, tiga hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-60.

Pencucian tiga buah foto bersejarah itu juga tidaklah mudah karena dihalang-halangi pihak Jepang. Frans bersama Alex terpaksa secara diam-diam harus mengendap, memanjat pohon pada malam hari, dan melompati pagar di samping kantor Domei (sekarang kantor berita ANTARA) untuk bisa sampai ke sebuah lab foto guna mencetak foto-foto tersebut. Padahal, bila dua bersaudara itu tertangkap oleh tentara Jepang, mereka akan dipenjara, bahkan dihukum mati.

Foto pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu pertama kali dimuat di harian Merdeka pada tanggal 20 Februari 1946, lebih dari setengah tahun setelah pembuatannya. Film negatif catatan visual itu sekarang sudah tak dapat ditemukan lagi. Ada dugaan bahwa negatif film itu ikut hancur bersama semua dokumentasi milik kantor berita Antara yang dibakar pada peristiwa di tahun 1965. Waktu itu, sepasukan tentara mengambil seluruh koleksi negatif film dan hasil cetak foto yang dimiliki Antara lalu membakarnya.



sumber

Kisah Mereka yang tak bisa Kembali ke Indonesia karena Stigma PKI

|| || || Leave a komentar




TOPLESS - Mungkin banyak yang tak tahu, kisah anak-anak negri ini yang kuliah di Moskow tak bisa kembali ke Indonesia karena stigma PKI. Rezim orde baru tanpa pandang bulu memberi cap (terlibat PKI) kepada mereka. Berikut tulisan dari detiknews.com tentang sedikit kisah mereka.

Karena kehilangan status WNI, ada orang-orang yang hanya bisa merayakan HUT RI dari luar negeri. Mereka adalah mantan mahasiswa yang dikirim ke Moskow menjelang peristiwa 1965. Namun kecintaan mereka terhadap tanah air tidak pernah luntur.

Pada periode 1960-1965, pemerintah Orde Lama mengirim ratusan pemuda cemerlang Indonesia untuk belajar di Moskow, Uni Soviet. Ketika meletus peristiwa G30S pada 1965, mereka pun tercerai berai. Sebagian pulang, sementara mereka yang bertahan terstigmatisasi PKI, bahkan kehilangan status WNI karena paspor mereka dicabut oleh rezim Orde Baru dan tidak bisa pulang ke tanah air.

Seperti dikisahkan Tulus (69) kepada detikcom, di sela-sela perayaan HUT ke 64 RI di Wisma Indonesia, Berlin, Senin (17/8/2009). Impian Tulus saat muda hanya menuntut ilmu, tanpa mengerti kondisi politik saat itu yang memanas antara PKI dan TNI.

"Tapi saya ngga ngerti begituan, niat saya hanya ingin kuliah. Setelah itu pulang, ikut membangun tanah air," ujarnya.

Di Moskow, Tulus kuliah ekonomi, namun peristiwa G30S mengubah drastis semua mimpinya. Sebagian mahasiswa bergegas pulang. Tapi, Tulus dan banyak rekannya bertahan untuk menyelesaikan studi. Tulus menjadi sarjana pada 1967, namun dia sudah tidak mungkin kembali ke tanah air.

"Kita semua waktu itu kena cap (terlibat PKI-red). Paspor sudah dicabut, tapi untungnya di Moskow kita masih dianggap orang Indonesia," ujar pria asli Solo ini.

Dengan kondisi stateless (tanpa kewarganegaraan), Tulus pun terpaksa melanjutkan hidupnya dengan mencari pekerjaan di Moskow hingga 1977. Pada tahun itu, Tulus memutuskan hijrah ke Jerman Barat, tepatnya di Berlin Barat. Berlin Barat saat itu masih dalam penguasaan AS dan sekutunya di masa perang dingin.

"Kenapa Berlin Barat, karena statusnya yang khusus pada saat itu. Mereka menerima orang-orang tanpa status warga negara yang jelas seperti saya ini," paparnya.

Di Berlin Barat, Tulus akhirnya menikah dan berkeluarga. Tulus pun menjadi WN Jerman pada 1985. Menurutnya, itu adalah pilihan paling berat untuk melepaskan identitas Indonesia. Namun Tulus memerlukan status hukum yang jelas untuk keluarganya. Sementara KBRI dan Konsulat RI saat itu hanya melanjutkan kebijakan Soeharto yang menganggap Tulus dkk sebagai orang buangan.

"Saya memutuskan itu lama sekali. Saya masih cinta Indonesia. Di rumah, saya selalu menjaga kultur Indonesia, masakan Indonesia, musik keroncong ada semua," kata Tulus.


Angin perubahan mulai bertiup saat Reformasi 1998 bergulir. Lambat laun, pemerintahan baru semakin merangkul orang-orang semacam Tulus dan ada hubungan yang baik antara perwakilan RI di luar negeri dengan mereka. Sejak KBRI pindah dari Bonn ke Berlin pada 1999, Tulus pun kembali bisa merayakan HUT RI bersama-sama.

"Saya tahun lalu juara Karaoke, anak saya ikut lomba sepak bola," ujarnya bangga.

Tulus menyambut baik kebijakan pemerintah yang membuka kesempatan untuk kembali menjadi WNI melalui UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan RI. Namun bagi Tulus, hal itu sudah tidak penting lagi.

Dengan perjalanan panjang hidupnya, Tulus meyakini bahwa rasa kebangsaan tidak diukur dengan status WNI. Meski jauh di Jerman, Tulus tetap bisa menyalurkan kecintaannya terhadap budaya nasional dengan aktif dalam setiap pementasan Gamelan Jawa di Berlin.

"Tanpa status WNI pun, jangan dianggap kita tidak punya nasionalisme dan rasa kebangsaan. Sampai mati pun saya cinta Indonesia," pungkasnya. Saat bendera Merah Putih dikibarkan, Tulus pun khidmat memberi hormat.
sumber

Bendera Merah Putih Pertama Terbuat dari Kain Tenda Warung Soto!

|| || || Leave a komentar


TOPLESS - Untuk pertama kalinya, bendera merah putih berkibar sebagai bendera kebangsaan Indonesia, pada 17 Agutus 1945 di pekarangan rumah Soekarno di Jl Pegangsaan Timur no 56, Jakarta. Namun sejarah asal mula sang saka cukup unik.

Sebagai istri tokoh pergerakan nasional paling populer ketika itu, Ny Fatmawati membantu menjahitkan bendera merah putih yang idenya diambil dari panji kebesaran Majapahit. Ny Fatmawati tidak membuat bendera merah putih sekali jadi. Sebelum 16 Agustus 1945, ia sudah menyelesaikan sebuah bendera merah putih.

Namun ketika diperlihatkan ke beberapa orang, bendera tersebut dinilai terlalu kecil. Panjang bendera itu hanya sekitar 50 cm. Bendera merah putih yang baru dan lebih besar harus segera dibuat. Malam itu juga, usai sampai di rumah, Ny Fatmawati membuka lemari pakaiannya. Ia menemukan selembar kain putih bersih bahan seprai. Namun ia tak punya kain merah sama sekali.

Dan Beruntung ketika itu, ada seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo (Di kemudian hari masuk militer dengan pangkat terakhir brigjen) yang berada di kediaman Soekarno. Hingga akhirnya seperti dituturkan Lukas Kastaryo pada majalah Intisari edisi Agustus 1991, ia lantas berkeliling dimana akhirnya ia menemukan kain merah yang tengah dipakai sebagai tenda sebuah warung soto. Ditebusnya kemudian dengan harga 500 sen (harga yang cukup mahal kala itu), dan menyerahkannya ke ibu Fat.

Ny Fatmawati akhirnya menyelesaikan bendera merah putih yang baru, malam itu juga. Ukurannya 276 x 200 cm. Bendera baru ini akhirnya dikibarkan tepat 17 Agustus 1945, dan menjadi bendera pusaka negara di tahun-tahun sesudahnya.

Karena usia tuanya, sang Saka terakhir kali berkibar pada tahun 1969 untuk kemudian diistirahatkan di Museum Nasional. Untuk selanjutnya, pemerintah membuat bendera duplikat dengan ukuran 300 x 200 cm.
sumber

3 Tipe Polisi Cepek

|| || || Leave a komentar




Jakarta (dan mungkin beberapa kota besar Indonesia lain) tidak lepas dari yang namanya polisi cepek. Kesibukan jalan raya membuat sekelompok orang ini melihat adanya kesempatan untuk "membantu" mengatur lalu lintas di tempat-tempat dimana tidak ada polisi sungguhan atau terkadang justru membantu pengguna jalan raya untuk melanggar peraturan yang ada.
Sebenernya apa sih polisi cepek itu? Menurut MBDC, polisi cepek adalah:
Orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan.
Nah, menurut MBDC ada 3 Tipe Polisi Cepek:

Polisi Cepek Baik & Berguna

Ini adalah tipe polisi cepek yang merupakan idaman setiap pengguna jalan namun sekaligus tipe yang paling jarang ada. Polisi cepek model ini biasanya terlihat tidak meminta uang dan lebih konsentrasi dalam mengatur lancarnya jalan. Bagaimana bisa kita tahu? Misalkan kamu harus belok ke kanan dan arus sebaliknya ramai, dia tanpa ragu akan nyetop arus kendaraan dari sisi kiri mobil kamu, walaupun dengan demikian dia akan kena resiko gak dapet duit dari kamu (karena kamu nyetir di sebelah kanan kan). Udah gitu kalo kamu kasih duit, dia akan tersenyum sambil bilang "Makasih kak/oom/mas/mbak/tante!".
Mungkin kamu berpikir, "Ah mana ada polisi cepek begitu!" Percaya deh, ada kok. Coba aja kamu ke Jalan Raya Kebayoran Lama. Di deket belokan Pegadaian ada seorang polisi cepek gondrong yang dikenal dengan nama 'Si Gondrong'. Dia tipe yang kayak gini.

Polisi Cepek Gak Berguna

Ini adalah tipe polisi cepek yang paling banyak ada. Kenapa mereka gak berguna? Ya karena emang gak ada gunanya aja. Mobil yang harus di-stop ada di sisi kiri kamu, tapi dia malah berdiri di sisi kanan kamu, dengan harapan kamu ngasih duit. Kalo udah kayak gini jalan kamu malah terhambat dan proses belok kamu malah jadi makin ribet.

Polisi Cepek Gak Berguna yang Marah Kalo Dikasih Cepek

Jadi ceritanya kamu udah kesel sama satu polisi cepek ini karena merasa dia gak ada gunanya sama sekali. Tapi ya udahlah, kamu pikir. Kasihan, panas-panasan. Mereka kan manusia juga. Maka dengan baik hati kamu membuka kaca dan memberikan sekeping 500 Rupiah. 500 loh, bukan 100. Kamu memberikan uang itu dengan tersenyum, berharap si polisi cepek akan membalas dengan senyum dan terima kasih. Tapi tanggapan si polisi cepek justru malah:
GOPEK! PELIT!!
Maka seketika kamu menyesali perbuatan kamu barusan. Dalam hati kamupun menangis.
Untungnya, polisi cepek semacam ini juga tidak terlalu banyak. Ya lebih banyak dibanding yang baik sih. Tapi gak sebanyak yang sekedar gak berguna ajah. Tapi kalo kamu mau menjumpai yang seperti ini, silakan ke jalan raya Cipulir, di perempatan Seskoal. Di situ kamu akan melihat polisi cepek yang bentukannya kayak orang gila. Nah coba aja kamu kasih cepek.

Al Fatihah!! Anak Rini AF Meninggal Dunia

|| || , || Leave a komentar
Gambar Rini (kanan) dan bayinya, Maryam Joanna Johanis.


SETELAH empat hari kritikal, anak sulung penyanyi program realiti Akademi Fantasia (AF7), Rini meninggal dunia di Kajang, tengah hari tadi.

Maryam Joanna Johanis, yang dilahirkan pada 9 Ogos lalu disahkan meninggal dunia di Hospital Kajang.

Maryam dibawa ke hospital selepas terjatuh dari katil secara tertiarap.

Berita pemergian Maryam disahkan oleh rakan Rini yang juga penyanyi, Isma menerusi laman Twitternya.

Menurut Isma ketika menziarahi arwah, Rini dalam keadaan stabil dan redha dengan ketentuan Illahi.

"Walapun beberapa hari sebelum Syawal tiba, namun Rini kelihatan cukup tenang berbanding di awal insiden beberapa hari lalu," kata Isma.

Zass Sinar Harian cuba menghubungi Rini, namun gagal.

Rini melahirkan Maryam di Hospital Putrajaya jam 9.34 pagi 9 Ogos lalu dengan berat 4.25 kilogram secara pembedahan.

OLEH AKMALIAH RAZAK

Perancang Lambang Republik Indonesia

|| || || Leave a komentar


http://jasadh.files.wordpress.com/2009/11/garuda-pancasila.jpg?w=272&h=297
TOPLESS - Sepanjang orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**
Sultan Hamid II Pencipta Burung Garuda
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.
Pontianak: Nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie memang kurang dikenal di Tanah Air. Padahal, tokoh nasional dari Pontianak, Kalimantan Barat ini adalah pencipta lambang negara Indonesia, Burung Garuda.
Selain pencipta lambang negara, Syarif yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak ini juga adalah orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu mayor jendral.
Sultan Hamid membuat lambang negara berdasarkan penugasan Presiden Sukarno pada 1950. Saat itu dia menjabat menteri tanpa porto folio. Rekannya, Muhammad Yamin sebenarnya juga membuat rancangan lambang negara, Namun, Sukarno akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid. Setelah disempurnakan, gambar Burung Garuda diresmikan Sukarno sebagai lambang negara pada 10 Februari 1950.
Salinan sketsa Burung Garuda yang tersimpan di Keraton Kadriah, Pontianak ini menunjukkan proses pembuatan lambang negara sangat rumit hingga harus diubah berkali-kali.
Sumber: http://jasadh.wordpress.com/2009/11/25/apa-sampeyan-tahu-siapa-perancang-lambang-ri/

Sambut Lebaran, Depe Siapkan Saweran

|| || || Leave a komentar
Dewi Persik (Foto: Maria Cicilia Galuh)
Dewi Persik
TOPLESS - JAKARTA - Dewi Persik (Depe) memiliki rencana mulia di Idul Fitri tahun ini. Bekas istri Saipul Jamil itu memastikan akan membagi-bagi angpau kepada sanak saudara di Lebaran ini.

"Menyambut Lebaran pastinya dengan suka cita, karena itu kan Hari Raya. Saya sendiri memersiapkan mental juga untuk menyambut hari tersebut, karena pada hari itu kita semua kan diberi kemenangan oleh Allah setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Persiapannya, pastinya akan beri saweran deh kepada keponakan-keponakan," katanya.

Lebih lanjut Depe mengungkapkan, tradisi yang telah lama dilakukannya itu memang bagian dari keinginannya berbagi dengan sesama. Baginya, memberi rezeki kepada yang membutuhkan akan mendatangkan rezeki baru bagi kita.

"Enggak ada salahnya bagi-bagi rezeki di Hari Raya, karena menurut saya, kalau kita membagi rezeki kita juga akan mendapatkan rezeki yang berlimpah dan tak disangka-sangka," tandasnya.
(nsa)

Sumber

Patung-patung tertinggi di Indonesia

|| || || Leave a komentar


TOPLESS - Ada beberapa patung besar yang terdapat di Indonesia, tapi saya hanya akan menulis beberapa yang menarik perhatian saya.

1. Garuda Wisnu Kencana














Garuda Wisnu Kencana merupakan patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai garuda. Patung ini nantinya setelah selesai akan menjadi patung terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter dan akan mengalahkan patung liberty.


2. Monumen Jalesveva Jayamahe














Monumen Jalesveva Jayamahe yang terletak di ujung Utara Surabaya merupakan patung dengan sosok Perwira TNI Angkatan Laut. Kata Jalesveva Jayamahe itu sendiri merupakan semboyan dari TNI-AL yang memilki arti di laut kita jaya. Ketinggian keseluruhan monumen ini mencapai 60,6 m.


3. Patung yesus memberkati Menado














Patung Yesus Memberkati merupakan patung Yesus tertinggi di kawasan Asia sampai Eropa dan kedua tertinggi di dunia setelah "Christ the Redeemer Statue" (Patung Kristus Penebus di Brazil). Patung ini memiliki tinggi 30 meter dan 20 meter untuk penopang. Patung ini terletak di kota Menado, Sulawesi Utara.


4. Patung Pancoran














Sebenarnya patung ini bernama Patung Dirgantara yang menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. Tinggi patung 11 meter, sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter. Patung ini terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.


5. Patung Dewi Kwan Im














Patung Dewi Kwan Im ini merupakan Patung Dewi Kwan Im tertinggi di Indonesia dengan tinggi 22,8 meter. Patung ini terletak di Pematang Siantar, Sumatera Utara.



sumber

Taman Wisata dunia ada di Indonesia

|| || || Leave a komentar


TOPLESS - Di Indonesia kamu bisa menikmati banyak pemandangan mulai dari gurun pasir sahara, bunga Sakura, padang Afrika sampai pemandangan alam khas Eropa. Kamu tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati semua itu karena semuanya ada di Indonesia. Kali ini indonesiatop.blogspot.com akan menulis beberapa tempat wisata di Indonesia yang tidak kalah indah dengan wisata terkenal di dunia.
Berikut tempat wisata yang kami coba bandingkan dengan beberapa tempat wisata di dunia:

Raja Ampat Papua dan Phi Phi Island, Thailand
Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat. Pemandangan Raja Ampat Papua mirip dengan Phi Phi Island yang ada di Thailand bahkan lebih indah dari Phi Phi Island yang menjadi lokasi film The Beach yang dibintangi Leonardo Di Caprio tersebut. Di Raja Ampat Papua kita bisa melihat Pulau-pulau yang berbukit-bukit hijau dengan air laut yang jernih.

Air terjun Moramo dengan air terjun Niagara
Moramo adalah air terjun indah bertingkat tujuh yang terletak di kabupaten Konawe Timur, Sulawesi Tenggara. Air terjun ini meskipun tidak sebesar Niagara, tapi keindahannya tidak kalah dengan air terjun Niagara yang terletak di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada itu. Dengan air terjun Moramo yang lebih kecil dari Niagara, kita bisa menikmati air terjun Moramo lebih dekat dan bisa mandi di air terjun tersebut sedangkan hal ini tidak bisa dilakukan di Niagara yang airnya sangat deras.

Green Canyon Ciamis dengan Grand Canyon Amerika Serikat
Green Canyon atau Cukang Taneuh terletak di desa Cijulang Ciamis Jawa Barat dekat dengan Pangandaran. Di Green Canyon kita bisa melihat sungai dengan air berwarna hijau tosca yang diapit dengan bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Di tempat itu kamu juga akan melihat sungai yang menembus gua dengan keindahan batu-batu stalaktit dan stalakmitnya. Alam sungai Cijulang yang dianggap mirip dengan ngarai-ngarai eksotik di Grand Canyon Colorado, Amerika Serikat itu membuat daerah tersebut dikenal dengan nama ”Green Canyon”. Walaupun Green Canyon tidak sebesar Grand Canyon Amerika Serikat, Green Canyon Cijulang ini lebih hijau dibandingkan Grand Canyon di Amerika Serikat yang gersang.

Carstensz Pyramid dengan Mount Everest
Carstensz Pyramid dan Mount Everest merupakan bagian dari Seven Summit di tujuh benua dunia. Carstensz Pyramid terletak di propinsi Papua. Kalau Mount Everest merupakan puncak tertinggi di dunia, Carstensz Pyramid merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Kedua puncak gunung tersebut sama-sama diselubungi oleh salju abadi. Puncak Mount Everest terletak di negara Nepal dengan tinggi 8,850 meter sedangkan Cartenz Pyramyd, Puncak Salju di daerah Tropis Indonesia memiliki tinggi 4.884 meter.

Taman Nasional Baluran dengan padang savannah Afrika
Taman Nasional Baluran terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Taman Nasional Baluran sering dijuluki sebagai Afrika-nya Jawa. Disini kamu bisa melihat miniatur Savanna Afrika dengan savana yang terbentang luas dan banyak satwa liar yang berkeliaran mirip di Afrika. Kamu bisa melihat sekelompok rusa dan banteng diantara rerumputan. Disini juga terdapat monyet dan berbagai jenis burung. Pemandangan Gunung Baluran yang mirip Kilimanjaro beserta hamparan savana dan rumput yang mengering berwarna keemasan menambah kesan bahwa daerah ini memang benar mirip Afrika.

Taman Nasional Wasur dengan alam Australia
Taman nasional Wasur terletak di Merauke, Papua. Taman nasional Wasur, memiliki habitat dan satwa mirip Australia, yaitu hutan savanah dengan berbagai jenis kanguru. Di dalam kawasan TN ini terdapat berbagai jenis fauna dan flora diantaranya adalah Burung Kasuari, Cenderawasih, dan Kanguru yang berukuran lebih kecil dibanding kangguru Australia. Di TN ini juga memiliki jenis rawa yang mirip dengan bagian utara Australia.

Gumug Pasir Parangkusumo dengan gurun Sahara
Gumug Pasir Parangkusumo terletak di Yogyakarta. Gumuk pasir merupakan gundukan-gundukan yang berisi material pasir di sepanjang Pantai Parangtritis-Parangkusumo sampai muara Sungai Opak. Hal ini merupakan fenomenal unik karena hanya satu-satunya di Asia Tenggara kita bisa melihat padang pasir seperti padang pasir sahara. Walaupun gundukan pasir ini tidak seluas Sahara tapi membuat seolah-olah kita berada di Gurun Sahara. Kadang-kadang Gumug Pasir Parangkusumo ini disebut juga sebagai Sahara in Java.

Hutan Kalimantan dengan hutan Amazon
Hutan di Kalimantan berada di Pulau Kalimantan. Hutan Kalimantan memiliki hutan hujan tropis dengan beberapa flora dan fauna yang mirip dengan hutan Amazon. Contohnya adalah Pesut, ular anaconda dan beberapa hewan yang merupakan satwa langka yang hanya ada di Kalimantan dan Amazon. Kehidupan alam dan hutan di Amazon tak jauh beda dengan hutan Kalimantan. Lembab, becek, berawa serta terdapat beberapa danau-danau kecil yang kaya akan kehidupan khas lahan basah. Di Kalimantan juga ditemukan jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemik yang ada di Amazon. Sungai-sungai di Kalimantan yang mirip dengan sungai Amazon menambah kemiripan antara Kalimantan dan hutan Amazon.

Pantai Kuta Bali dengan Pantai Waikiki Hawaii
Bali banyak menyimpan pesona alam yang eksotis. Keindahan pantainya banyak disejajarkan dengan keindahan pantai di Pulau Hawaii. Contohnya adalah pantai Kuta hampir mirip dengan Waikiki terutama pantainya yang ramai dengan pasir putih dan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di kabupaten Badung sebelah selatan Denpasar, Bali. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai Sanur.

Taman Sakura Cibodas dengan Sakura Jepang
Tak perlu jauh-jauh pergi ke Jepang untuk menikmati keindahan Sakura. Di Kebun Raya Cibodas, kita bisa melihat pohon Sakura yang sudah ditanam sejak tahun 1953 yang akan berbunga pada sekitar bulan Januari-Februari atau Februari-Maret. Di Kebun Raya Cibodas telah ditanam ratusan pohon Sakura dengan 7 jenis tanaman Sakura yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus sp., Prunus arborea, dan Prunus costata. Sekarang kita bisa menikmati `hanami`(tradisi melihat bunga) tanpa harus pergi ke Jepang dengan melihat mekarnya bunga Sakura di Cibodas.

Ranu Kumbolo dengan hutan pinus Eropa
Ranu Kumbolo terletak di Jawa Timur, sebuah danau di pegunungan Semeru dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan air laut. Tak jauh dari Ranu Kumbolo terdapat padang rumput yang dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Ketika suhu berada di bawah 0°c , kadang-kadang terjadi hujan salju kecil. Jika suhu sangat dingin pinggir-pinggir danau ranukumbolo bisa membeku, dan juga terlihat rumput-rumput yang memutih seperti salju karena embun yang membeku di rerumputan yang membuat suasana seperti di Eropa. Perhatikan foto Ranu Kumbolo yang sekilas mirip dengan foto Seefeld Lake, Austria di Eropa.

Way kambas dengan Hutan India
Way Kambas Sumatera memiliki satwa yang mirip dengan satwa yang ada di hutan India seperti gajah, harimau, Badak dan beberapa hewan lain. Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terletak di propinsi Lampung. Way Kambas terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Di Way Kambas ada wisata naik gajah sehingga kita bisa merasakan sensasi seperti raja-raja India yang konon bepergian dengan menunggang gajah.

sumber: http://blognyajose.blogspot.com/2009/09/taman-wisata-dunia-ada-di-indonesia.html

Kagumi Mpok Nori dkk, Eko Patrio Beri Penghargaan

|| || || Leave a komentar

Eko Patrio (Foto: Johan Sompotan)

Eko Patrio
TOPLESS - JAKARTA - Kesuksesannya sebagai seorang komedian bersama Patrio dan anggota DPR tidak membuat Eko Patrio melupakan komedian senior, yang menginspirasinya menjadi seorang pelawak.

Suami Fiona Rosalinda itu pun memberikan santunan kepada ratusan anak yatim piatu dan penghargaan kepada ketiga komedian senior seperti Laila Sari, Pak Raden, dan Mpok Nori.

"Semoga juga menginspirasi buat teman-teman entertaint yang lain bisa membantu dan mengulurkan tangan kepada para senior. Karena mereka telah menginspirasi dalam berkomedi," ungkap Eko di acara Santunan Akbar, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 16 Agustus 2012.
??
Meski dia tak lagi berkecimpung di dunia hiburan dan lebih banyak berkiprah di dunia politik, Eko tak akan melupakan asalnya.

"Meski sekarang saya jadi anggota DPR, saya enggak melupakan dunia entertaint," imbuhnya.

Kata Eko, alasannya memberikan penghargaan kepada ketiga senior itu karena kesederhanaan yang ditunjukkan mereka. Dia pun sangat menyayangkan sikap komedian baru yang menunjukkan hal-hal negatif.

"Sebenarnya mereka adalah tokoh penuh dengan kesederhanaan namun elegan tapi sekarang baru tampil dua kali sudah menampilkan hal yang negatif melakukan hal-hal kotor seperti narkoba," tutupnya.


Sumber

Fasha Sandha Dan Suami Sambut Aidilfitri Di Luar Negara

|| || ,,, || Leave a komentar
Jelas terpancar kebahagiaan pasangan sama cantik sama padan ini.

MENEROPONG jauh ke dalam matanya, jelas terpancar sebuah kebahagiaan yang dikecapinya. Meskipun tidak pernah diucap dengan kata-kata, namun meneliti pada gerak tubuh dan gurau senda pasangan sama cantik sama padan ini, tiada apa yang mampu memisahkan mereka lagi.

Bagi pelakon terkenal, Nur Fasha Sandha Hassan yang kini hamil dua bulan lebih selepas diakad nikah bersama suami tercinta, Rizal Ashram pada 27 April lalu, setiap saat yang berlalu dalam perkahwinan yang dibina adalah kenangan manis antara mereka berdua.
sebelum   selepas
 
Mengenalinya lama dulu dan tidak sekali ketinggalan mengikuti kisah cinta yang ada pada dua insan rendah diri ini yang mula menyemai rasa sayang sejak tujuh tahun lalu, tiada apa yang mustahil untuk menyatukan mereka.

Lantas, ikatan yang ada ketika ini, suami isteri dengan episod manis apabila disahkan bakal menjadi ibu dan ayah, Fasha bersama suaminya juga ahli perniagaan berjaya berusia 36 tahun ini sepakat ingin menikmati kesemua detik bersama agar rasa cinta yang ada kekal hingga ke akhir hayat.

“Saya bahagia dan sentiasa bersyukur dengan apa yang sudah diberikan kepada saya ketika ini. Perkahwinan yang menjadi impian sekian lama, seorang isteri yang memahami dan tidak henti menyokong serta perjalanan kerjaya yang kian cemerlang dan sempurna,” celah Rizal membuka bicara.

Menyatukan suami isteri ini untuk satu sesi fotografi bukanlah kerja mudah kerana masing-masing terikat dengan jadual kerja yang padat. Si isteri yang masih sibuk menjiwai skrip drama siri Runtun Qalbu di lokasi setiap hari dan suaminya pula penuh dengan komitmen perniagaan dan latihan untuk persiapan mewakili Malaysia dalam pasukan Lamborghini Kuala Lumpur JH Italia bagi kejohanan The Lamborghini Blancpain Super Trofeo Asia.





Usik Fasha, pelakon popular berusia 28 tahun kelahiran Johor Bahru ini, ini adalah pertama kali jadual kerja dan tanggungjawabnya begitu padat hingga tidak mampu memenuhi undangan sesi fotografi media dan temubual televisyen.

“Status isteri itu sudah saya rasai. Bayangkan, sepanjang Ramadan saya begitu sibuk kerana terikat dengan jadual penggambaran setiap hari dan terpaksa membahagikan masa untuk bersama suami. Alhamdulillah setiap hari saya berpeluang untuk berbuka puasa bersama Rizal walaupun ada kalanya kami terpaksa terkejar-kejar untuk pulang ke rumah atau bertemu di mana-mana.

“Mujur suami memahami dan kami saling menerima antara satu sama lain. Jika ada kelapangan, saya pasti akan masak untuknya namun sekiranya kesuntukan masa, kami hanya akan berbuka di luar saja. Namun sahur adalah kewajipan kami berdua setiap pagi. Syukur suami seorang yang ringkas dan tidak cerewet.

“Dalam pada sibuk, kami berdua masih berpeluang untuk berbuka puasa bersama keluarga kedua-dua belah pihak. Itu lebih manis dan memberikan saya pengalaman baru. Kali ini, saya sudah tidak boleh meletak sepenuh fokus pada keluarga sendiri saja seperti sebelumnya, sebaliknya kali ini saya sudah mempunyai suami dan keluarga mentua pula.

“Inilah yang dikatakan tanggungjawab dan saya begitu seronok melaluinya,” katanya memandang manis sambil membetulkan butang baju suami di sisi.

Lebih menariknya yang menjadi topik utama pertemuan kami petang itu adalah sambutan Aidilfitri pertama mereka sebagai suami isteri.

Bagai bisik orang-orang lama, cinta itu perlukan pengorbanan dan jika benar seseorang itu sayangkan kamu, dia akan buat apa saja walau terpaksa berenang di lautan api sekalipun.

Jelas ungkapan itu melekat pada pelakon yang juga pemegang enam kali anugerah Pelakon TV dan Filem Popular di Anugerah Bintang Popular Berita Harian (ABPBH) yang mana pertama kali dalam hidupnya, Aidilfitri bukan lagi untuk bergaya sakan dengan persalinan baru dan bertemu sanak saudara, sebaliknya ia akan hanya disambut berdua di trek lumba.

“Saya akan menemani Rizal dalam perlumbaan The Lamborghini Blancpain Super Trofeo Asia pada raya pertama ini di Ordos, China kerana dia mewakili negara dalam kejohanan itu. Inilah pertama kali saya beraya di luar negara dan jauh dari keluarga namun sisi lainnya, saya akan bersama suami tersayang di sana.

“Rizal akan berlumba pada Sab�tu (esok) dan Ahad nanti. Jadi kiranya, raya pertama saya adalah di trek lumba bersamanya. Rasanya ini akan menjadi satu pengalaman manis buat kami berdua kerana pertama kali menyambut Syawal sebagai suami isteri di luar negara. Namun raya kami di sana bukanlah langsung tidak dirasa kerana kami masih dibekalkan dengan pelbagai juadah raya oleh keluarga.

“Mama membekalkan rendang dan lauk-pauk untuk kami di sana dan mummy (ibu Rizal) pula akan membawakan kami juadah lain pula. Sekurang-kurangnya kami masih lagi menyambut raya berdua walaupun tidak meriah seperti di sini. Namun saya tidak merungut kerana apa yang penting dan menjadi keutamaan adalah suami.
Saya akan sokong dan setia menemaninya.

“Memang sedih jika difikirkan kerana terpaksa berjauhan dari keluarga lebih-lebih lagi saya tidak pernah berenggang dengan mereka ketika raya, namun dilihat dari perspektif lain, inilah erti sebuah perkahwinan. Saya menyokong suami dan sudah tentu kedudukan saya adalah setia di sisinya,” katanya.

Usik Rizal yang memahami perasaan si isteri sekelumit timbul rasa sedih meninggalkan keluarga, apa yang penting mereka berdua sentiasa bersama. Walau tiada keluarga dan jauh dari kemeriahan Syawal di tempat sendiri, kelibat isteri di sisi menemaninya penting bagi memberikan semangat.

“Soal berjauhan dengan keluarga dan menyambut raya di luar negara bukanlah asing bagi saya. Tiga tahun ketika belajar di Amerika Syarikat dan kemudiannya empat tahun lagi ketika di England, saya memang tidak menyambutnya. Hanya berpeluang bersembahyang di pagi raya di Malaysian Hall dan kemudiannya menjalankan rutin harian seperti biasa.

“Namun saya faham akan situasi Fasha. Pasti dia rasa kekok kerana pertama kali namun saya bersyukur kerana dia sendiri yang ingin menemani saya selama seminggu di sana. Saya percaya, raya kami akan tetap meriah kerana apa yang penting, kami masih bersama berdua dan menyambutnya secara sederhana.

“Lagipun keluarga Fasha dan ibu saya sendiri banyak mengirimkan kami juadah istimewa raya buat kami berdua. Sekurang-kurangnya ada juga rasa raya di sana nanti,” katanya berseloroh dan meletak sepenuh tumpuan kepada kejohanan itu.

Rizal yang sebelum ini berjaya mencatatkan kedudukan cemerlang di tempat kedua dalam perlumbaan di Fuji, Jepun akan meneruskan lagi kejohanan itu ke Zhuhai, China pada awal September depan sebelum ke Pan Bay, Taiwan pada Oktober dan pusingan terakhirnya di Shanghai pada 10 dan 11 November depan.

Oleh Murshid Eunos

Lebaran Pertama Julia Perez Bersama Sang Ayah

|| || || Leave a komentar


Lebaran Pertama Julia Perez Bersama Sang AyahJulia Perez


TOPLESS - AKARTA - Julia Perez mempersiapkan busana Lebaran untuk sang ayah, Angkasa Sanjaya yang kini ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Ia sama sekali tidak menaruh dendam, meskipun ibunya pernah ditinggal pergi oleh ayahnya tersebut. Sebaliknya, ia sangat mencintainya."Aku juga mau membeli baju koko buat papa. kebetulan papa udah pindah ke Cipinang," ucapnya, Kamis, (16/8/2012), di ITC Kuningan, Jakarta. Ia rencananya, akan mengunjungi ayahnya di hari Lebaran.
Perayaan lebaran bersama ayahnya, merupakan kali pertama bagi aktris kelahiran Jakarta, 15 Juli 1980 itu, setelah bertahun-tahun lamanya berpisah. Ia juga berlebaran dengan adik tirinya. Gaston Castano, memberikan dukungan kepadanya untuk memperbaiki silaturahmi yang sempat terputus.
"Ini pertama kali aku Lebaran bareng adik-adikku dan papaku. Nah, Gaston memberikan aku support. Dia bilang mau Lebaran bareng papa dan adik-adikku sebelum dia pergi Argentina," terang perempuan bernama asli Yuli Rachmawati.
Wanita yang akrab disapa Jupe itu, merasa mendapatkan hikmah dari peristiwa tertangkapnya sang ayah karena terlibat kasus kepemilikan narkotika beberapa waktu lalu. "Saya lebih dekat dengan ayah saya dan adik tiri saya," tandasnya.

sumber

Tiga Halte Busway Kembali Dirusak

|| || || Leave a komentar


Tiga Halte Busway Kembali Dirusak
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto
TOPLESS - JAKARTA -Aksi perusakan terhadap halte busway kembali terjadi, Kamis (16/8/2012) dini hari.  Kali ini pengrusakan terjadi di tiga halte di wilayah Jakarta Selatan.
"Kamis (16/8/2012) telah terjadi pengerusakan halte busway di 3 tempat, Halte busway Jamsostek, Jl. Gatot Subroto Kel. Karet semanggi, Halte busway Kuningan Barat, didepan SPBU Gatot Subroto dan Halte busway Pancoran Barat didepan gedung kementrian perindustrian Jalan Gatot Subroto," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto dalam pesan singkatnya.
Dijelaskan Rikwanto, sampai dengan saat ini pelaku pengerusakan belum diketahui. Dan objek yang di rusak adalah kaca yang terpasang sebagai dinding halte busway.
"Kaca berlubang kecil kira-kira diameter 2 milimeter, kemudian retak semua dan tidak bisa digunakan lagi," singkat Rikwanto.
Lebih lanjut, dikatakan Rikwanto anggota di lapangan telah melakukan olah TKP, membuat laporan Polisi, dan telah memeriksa empat orang saksi yang merupakan penjaga busway.
Berikut rentetan terjadi pengerusakan halte busway di 3 tempat :
1). Halte busway Jamsostek, Jl. Gatot Subroto Kel. Karet semanggi, terjadi sekitar jam 01.15 wib
2) Halte busway Kuningan Barat, didepan SPBU Gatot Subroto, terjadi sekitar jam 01.18 wib.
3). Halte busway Pancoran Barat didepan gedung kementrian perindustrian, Jl. Gatot Subroto, terjadi sekitar jam 01.23 wib.

Sumber

JK Terima Tawaran SBY Jadi Duta Khusus RI buat Rohingnya

|| || || Leave a komentar


JK Terima Tawaran SBY Jadi Duta Khusus RI buat Rohingnya

Mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla 
 
 
TOPLESS - JAKARTA—Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menerima tawaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi duta khusus Indonesia untuk menangani konflik kemanusiaan Rohingnya, Myanmar. Meskipun permintaan SBY agar menjadi duta khusus tersebut tidak dikemukakan dalam pertemuan dengan JK di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
“Tadi itu belum disampaikan. Tapi tentu kalau soal kemanusiaan, sebagai PMI kita pasti bersedia,” ungkap mantan Wakil Presiden ini kepada wartawan saat dihubungi, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Sebelumnya, SBY berharap mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi duta khusus Indonesia untuk menangani konflik Rohingnya, Myanmar.
“Saya berharap pak JK dengan pengalamanya yang luas bisa menjadi spesial envoi kita,” ungkap SBY kepada wartawan di depan plataran Kantor Presiden, usai bertemu JK, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Menurut SBY, sosok JK dengan setumpuk pengalaman seperti mengelola permasalahan di Ambon, dan Poso dapat menjadi duta yang menunjukan kepedulian dan solidaritas Indonesia terhadap isu kemanusiaan Rohingya.
Lebih jelas SBY menegaskan bahwa Myanmar terbuka terhadap partisipasi dan peran Indonesia. Hal itu tergambar saat kunjungan JK ke lokasi konflik di Rohingnya. Lanjutnya, kehadiran JK di Rohingnya membuatnya mengingat saat JK dan dirinya mengelola permasalahan di Ambon, dan Poso.
Karena menurut SBY, kurang lebih keadaanya dan situasi di Rohingnya dengan Ambon atau Poso kurang lebih sama.
“Oleh karena itu, bagus kalau Indonesia mengambil peran yang konstruktif. Dan Myanmar terbuka sekali. Misalnya ikut membangun rumah atau bahan makanan apapun yang diperlukan oleh para pengusi yang terbagi dua etnis Rohingya,” jelasnya.
“Saya berpesan kepada pak JK tadi, mari kita kolaborasikan. Nanti pak JK akan bertemu lagi dengan beberapa tokoh di Myanmar. Tanggal 8 September kalau tidak salah dan setelah itu saya minta apa yang bisa Indonesia lakukan baik pemerintah maupun masyarakat luas,” terangnya.

Sumber

Foto-foto Seksi Yang Gak Bikin Puasa Batal

|| || || Leave a komentar

Suami Istri Kompak Ganti Kelamin Biar Saling Tukar Pera

|| || || Leave a komentar


TOPLESS - Bagi suami istri, kesetaraan bisa diwujudkan dengan saling berbagi peran misalnya suami ikut mencuci piring atau istri membetulkan genteng rumah. Tapi bagi pasangan ini, berbagi peran saja tidak cukup lalu keduanya kompak bertukar kelamin.

Pasangan baru menikah di kota Yongzhou, Provinsi Hunan, China merencanakan sesuatu yang agak ganjil bagi orang kebanyakan. Sang suami ingin operasi ganti kelamin menjadi perempuan, sebaliknya sang istri ingin dioperasi agar menjadi laki-laki.

Sang suami, Chen Li (37 tahun) memang memiliki kecenderungan feminin dan sangat perhatian terhadap sesama. Sedangkan istrinya, Jiang Ling sudah merasa lelah menghadapi mertuanya yang pemarah dan memutuskan ingin menjadi laki-laki agar lebih disegani.

Selain gemulai, sebagai laki-laki Chen juga sangat pemalu dan sangat kaku kalau sedang berbicara dengan orang lain.

"Awalnya saya tidak menyadari kalau diri saya feminin, hingga suatu ketika saya merasa nyaman bersandar pada sesama laki-laki waktu tinggal di asrama," ungkap Chen seperti dikutip dari Shanghaidaily, Kamis (16/8/2012).

Ketidakpuasan atas jenis kelaminnya saat ini juga dialami oleh sang istri, Jiang. Sebelum menikah dengan Chen, Jiang sendiri merupakan janda yang bercerai karena tidak akur dengan mertuanya.

"Kalau saja saya laki-laki, saya tidak akan disia-siakan oleh ibu mertua lagi," kata Jiang.

Atas kesepakatan bersama, Chen dan Jiang kompak ingin melakukan operasi ganti kelamin. Kelak jika sudah terlaksana, Chen akan menjalankan peran sebagai istri, sementara Jiang yang semula perempuan akan menggantikan posisinya sebagai suami sekaligus kepala rumah tangga.

Namun sebelum keinginan tersebut terlaksana, keduanya berencana untuk mendapatkan anak terlebih dahulu. Karena setelah masing-masing saling bertukar kelamin, kemungkinan untuk memiliki keturunan mungkin sangat kecil atau bahkan tidak mungkin sama sekali.
sumber

11 Pohon Aneh Yang Ada Di Bumi

|| || || Leave a komentar




TOPLESS - Alam mempunyai caranya sendiri untuk eksis, sebagai elemen penyeimbang bumi dari kehancuran. Seperti pohon yang menjadi bagian dari unsur tersebut..Tidak seperti pohon - pohon yang biasa kita jumpai sehari - hari,beberapa pohon mempunyai bentuk yang sangat menakjubkan atau bisa dibilang unik, dan inilah 11 pohon paling aneh di bumi
 

1.- Pohon El Arbol de La Sabina


2.- Pohon Axel Erlandson’s Circus

3.- Pohon Pirangi Cashew (Brazil)

4.- Tree of life (Bahrain)

5.- Pohon Chapel Oak of Allouville (Bellefosse)

6.- Pohon Boabab (Madagascar)

7.- German Sherman (Sequia National Park)

8.- Pohon Kapas Sutra TA PROHOM (Cambodia)

9.- Pohon Tule Oxaca (Mexico)

10.- Pohon Naga Canary Islands)

11.- Pinus Wollemi (Australia)