TOPLLESS – KUPANG, Tim Gabungan Pemerintah Kabupaten Ende, Flores, NTT, merazia sejumlah rumah kos mahasiswa di sekitar wilayah Kampus Universitas Flores (Unflor) di Kelurahan Puupire, Kecamatan Ende Tengah, Sabtu (17/3/2012) malam lalu. Hasilnya, 6 pasangan mahasiswa-mahasiswi yang disinyalir kumpul kebo diciduk. Saat diciduk, kepada petugas, oknum mahasiswa-mahasiswi itu mengaku bersaudara. Namun, anehnya, ada seorang mahasiswi yang sudah hamil enam bulan. Kehamilan oknum mahasiswi ini tidak diketahui orangtuanya.
Seperti disaksikan wartawan, Tim Gabungan Pemkab Ende mulai menggelar razia pukul 22.00 Wita. Tim gabungan terdiri dari Satpol PP, Polsek Kota, Badan Kesbangpol, dan Kelurahan Puupire. Dalam razia malam itu, tim berhasil menjaring 6 pasangan mahasiswa-mahasiswi (12 orang). Mereka dijaring karena sudah larut malam, tetapi masih berduaan dalam kamar kos salah satu pasangan.
Tim gabungan pun menggelandang enam pasangan mahasiswa-mahasiswi ini ke kantor Satpol PP Ende di Jalan El Tari. Di kantor itu, polisi langsung mendata, ternyata mahasiswa-mahasiswi itu selain berasal dari beberapa wilayah di luar Kota Ende, juga dari beberapa kabupaten di daratan Flores.
Salah seorang mahasiswi yang terjaring dalam operasi itu ternyata hamil. Pasangan yang terjaring malam itu diberikan pembinaan oleh tim gabungan hingga Minggu (18/3/2012) pukul 02.00 dini hari baru dipulangkan.
Ketua Forum Kos Kelurahan Puupire, Edi Lamuri, dalam pembinaan itu, meminta para mahasiswa tersebut untuk mengutamakan kuliah agar keringat orangtua tidak sia-sia. Lurah Puupire, Piter Tonael, meminta mahasiswa agar menjunjung tinggi budaya ketimuran, bukan meniru budaya barat yang bebas.
“Jika tinggal di Kelurahan Puupire harus tahu aturan,” tegasnya.
Kapolsek Kota, Yohanis Jawo, menyesalkan perilaku anak-anak muda itu yang telah melanggar aturan. Menurut Jawo, dari laporan yang diterimanya, ada beberapa kasus yang menyeret mahasiswa dan mahasiswi.
“Dari laporan, ada yang hamil, baik mahasiswi dengan oknum tukang ojek, mahasiswa dan mahasiswi. Ada juga dengan suami orang,” ungkap Jawo.
Kasatpol PP, Piter Mite, mengatakan, operasi yang digelar merupakan tupoksi dari Tim Gabungan. Operasi malam ini, jelas Mite, bersifat preventif. “Jika berbuat lagi, diproses hukum. Malam ini masih pembinaan. Berikutnya kami jaring, nanti diserahkan ke Polsek untuk diproses,” tegas Mite.
Pejabat dari Badan Kesbangpol, Yohanis Philipus, mengakui lingkungan kos di sekitar kampus di Kelurahan Puupire rawan sehingga menjadi target operasi. “Beberapa waktu lalu ada kasus pencurian di Maumere, pelakunya ditampung di salah satu kos mahasiswa di wilayah itu,” tambah Yohanis.
Seperti disaksikan wartawan, Tim Gabungan Pemkab Ende mulai menggelar razia pukul 22.00 Wita. Tim gabungan terdiri dari Satpol PP, Polsek Kota, Badan Kesbangpol, dan Kelurahan Puupire. Dalam razia malam itu, tim berhasil menjaring 6 pasangan mahasiswa-mahasiswi (12 orang). Mereka dijaring karena sudah larut malam, tetapi masih berduaan dalam kamar kos salah satu pasangan.
Tim gabungan pun menggelandang enam pasangan mahasiswa-mahasiswi ini ke kantor Satpol PP Ende di Jalan El Tari. Di kantor itu, polisi langsung mendata, ternyata mahasiswa-mahasiswi itu selain berasal dari beberapa wilayah di luar Kota Ende, juga dari beberapa kabupaten di daratan Flores.
Salah seorang mahasiswi yang terjaring dalam operasi itu ternyata hamil. Pasangan yang terjaring malam itu diberikan pembinaan oleh tim gabungan hingga Minggu (18/3/2012) pukul 02.00 dini hari baru dipulangkan.
Ketua Forum Kos Kelurahan Puupire, Edi Lamuri, dalam pembinaan itu, meminta para mahasiswa tersebut untuk mengutamakan kuliah agar keringat orangtua tidak sia-sia. Lurah Puupire, Piter Tonael, meminta mahasiswa agar menjunjung tinggi budaya ketimuran, bukan meniru budaya barat yang bebas.
“Jika tinggal di Kelurahan Puupire harus tahu aturan,” tegasnya.
Kapolsek Kota, Yohanis Jawo, menyesalkan perilaku anak-anak muda itu yang telah melanggar aturan. Menurut Jawo, dari laporan yang diterimanya, ada beberapa kasus yang menyeret mahasiswa dan mahasiswi.
“Dari laporan, ada yang hamil, baik mahasiswi dengan oknum tukang ojek, mahasiswa dan mahasiswi. Ada juga dengan suami orang,” ungkap Jawo.
Kasatpol PP, Piter Mite, mengatakan, operasi yang digelar merupakan tupoksi dari Tim Gabungan. Operasi malam ini, jelas Mite, bersifat preventif. “Jika berbuat lagi, diproses hukum. Malam ini masih pembinaan. Berikutnya kami jaring, nanti diserahkan ke Polsek untuk diproses,” tegas Mite.
Pejabat dari Badan Kesbangpol, Yohanis Philipus, mengakui lingkungan kos di sekitar kampus di Kelurahan Puupire rawan sehingga menjadi target operasi. “Beberapa waktu lalu ada kasus pencurian di Maumere, pelakunya ditampung di salah satu kos mahasiswa di wilayah itu,” tambah Yohanis.