Seorang Pemuda Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

|| || || Leave a komentar
detail berita




TOPLESS
-Tembakan yang dilepaskan pasukan Israel menewaskan seorang pemuda Palestina di Jalur Gaza. Insiden ini terjadi di tengah aksi demo ribuan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza untuk memperingati Hari Tanah (Landa Day).

Pria Palestina yang tewas tersebut adalah Mahmud Zakut. Pemuda berumur 20 tahun itu tewas ditembak tentara Israel di Beit Hanun dekat tembok perbatasan dengan Israel. Demikian disampaikan juru bicara dinas darurat Palestina Adham Abu Selmiya kepada kantor berita AFP, Sabtu (31/3/2012).

Menurut saksi mata, korban termasuk dari puluhan pemuda yang tetap pergi ke perbatasan utara tersebut meski aparat kepolisian Hamas mencoba menghentikan mereka.

Abu Selmiya mengatakan, total 37 orang terluka akibat tembakan pasukan Israel sepanjang sore kemarin waktu setempat. Kebanyakan korban berada di daerah Beit Hanun.

Di Tepi Barat, juru bicara Palang Merah menyatakan, 13 orang terluka akibat peluru karet tentara Israel. Sementara di Yerusalem timur, seorang pejabat senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas terluka setelah terkena peluru karet di bagian mulutnya.

Korban luka-luka juga terjadi dalam aksi-aksi demo lainnya. Menurut pejabat medis Palestina, total 318 orang terluka dalam bentrok massa dengan polisi dan tentara Israel.

Aksi-aksi demo lainnya untuk memperingati Hari Tanah ini digelar di sejumlah daerah di Israel dan wilayah-wilayah yang diduduki Israel.

Hari Tanah (Land Day) merupakan acara tahunan yang menandai protes pendudukan Israel terhadap Palestina. Mereka memrotes kebijakan tanah Israel yang diklaim bersikap diskriminatif terhadap Palestina. Hari Tanah juga memperingati peristiwa 1976 ketika warga Arab memprotes penyitaan tanah yang berujung kematian.

Hari Tanah Palestina diperingati untuk mengingatkan rakyat Palestina akan tindakan rezim zionis Israel yang telah merampas ribuan hektar tanah milik publik dan individu di berbagai wilayah di Palestina, khususnya di wilayah Galilea.

Perampasan itu mendorong warga Arab di Palestina untuk mendeklarasikan aksi mogok massal, yang ketika itu menjadi perlawanan pertama terbesar rakyat Palestina terhadap rezim Israel, sejak Israel pertama kali menancapkan penjajahannya di Palestina pada 1948 silam.

[Sumber]