TOPLESS - RASA haru, cemas, dan sedih menyelimuti perasaan keluarga korban pesawat Sukhoi Superjet-100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Dukungan keluarga besar menjadi hal yang dibutuhkan saat ini.
Kabar jatuhnya pesawat Sukhoi, Rabu, 9 Mei 2012, sekira pukul 14.33 WIB, menjadi berita mengejutkan bagi semua pihak, khususnya keluarga korban yang anggota keluarganya menjadi penumpang di pesawat buatan Rusia tersebut. Meski belum pasti keberadaan para korban yang ada di dalamnya, namun kesedihan dan kekhawatiran yang dirasakan keluarga begitu mendalam.
Menghadapi kekalutan tersebut, Psikolog Sani B. Hermawan mengatakan bahwa langkah yang perlu dilakukan anggota keluarga korban dengan menenangkan diri dan mencari informasi sebanyak mungkin ke posko-posko untuk mendapatkan kepastian tentang nasib anggota keluarganya.
“Reaksi yang diterima saat mendengar kabar tersebut pasti mengejutkan dan tidak diharapkan. Yang bisa dilakukan keluarga dengan terus mengumpulkan informasi dan berdoa, serta lebih menenangkan diri,” tuturnya saat dihubungi Okezone via sambungan telefon, Kamis (10/5/2012).
Untuk situasi seperti ini, katanya, sebaiknya anggota keluarga menghindari kemarahan karena hal tersebut akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk diri sendiri. Selain itu, keluarga terdekat dari anggota korban pun diharapkan dapat menemani mereka untuk memberikan ketenangan batin.
“Dukungan keluarga terdekat untuk menenangkan emosi dan psikologi sangat diperlukan, mengingat saat ini kekuatan dukungan mental dari keluarga sangat dibutuhkan,” tutupnya.
Kabar jatuhnya pesawat Sukhoi, Rabu, 9 Mei 2012, sekira pukul 14.33 WIB, menjadi berita mengejutkan bagi semua pihak, khususnya keluarga korban yang anggota keluarganya menjadi penumpang di pesawat buatan Rusia tersebut. Meski belum pasti keberadaan para korban yang ada di dalamnya, namun kesedihan dan kekhawatiran yang dirasakan keluarga begitu mendalam.
Menghadapi kekalutan tersebut, Psikolog Sani B. Hermawan mengatakan bahwa langkah yang perlu dilakukan anggota keluarga korban dengan menenangkan diri dan mencari informasi sebanyak mungkin ke posko-posko untuk mendapatkan kepastian tentang nasib anggota keluarganya.
“Reaksi yang diterima saat mendengar kabar tersebut pasti mengejutkan dan tidak diharapkan. Yang bisa dilakukan keluarga dengan terus mengumpulkan informasi dan berdoa, serta lebih menenangkan diri,” tuturnya saat dihubungi Okezone via sambungan telefon, Kamis (10/5/2012).
Untuk situasi seperti ini, katanya, sebaiknya anggota keluarga menghindari kemarahan karena hal tersebut akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk diri sendiri. Selain itu, keluarga terdekat dari anggota korban pun diharapkan dapat menemani mereka untuk memberikan ketenangan batin.
“Dukungan keluarga terdekat untuk menenangkan emosi dan psikologi sangat diperlukan, mengingat saat ini kekuatan dukungan mental dari keluarga sangat dibutuhkan,” tutupnya.