Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Bisa Berisiko

|| || || Leave a komentar

detail berita

Ibu hamil sedang minum air
DEHIDRASI selama kehamilan dapat dibuktikan menjadi masalah risiko kehamilan tinggi. Seorang wanita hamil harus dan wajib minum setidaknya 10 hingga 12 gelas air tiap hari guna meningkatkan kebutuhan akan air secara signifikan pada tubuh selama kehamilan.

Jika tidak dapat mengambil terlalu banyak air dalam satu hari, Anda bisa mengonsumsi asupan-asupan yang banyak mengandung cairan seperti buah-buahan. Dehidrasi selama kehamilan sangat umum terjadi karena tubuh tidak mampu memertahankan cairan berdasarkan berbagai alasan.

Gejala-gejala dehidrasi selama kehamilan sangat mudah untuk diketahui. Anda akan memiliki hidung dan mulut kering, mual, sakit kepala, konstipasi, dan infeksi saluran kemih. Penuhilah kebutuhan cairan tubuh Anda dengan minum air lebih banyak. Tapi, tetap selalu dianjurkan untuk pergi konsultasi ke medis dalam menyikapi gejala-gejala tersebut.

Bagaimana dehidrasi selama kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi? Ini penjelasan lengkapnya, sebagaimana dilansir Boldsky.

Kelainan bentuk

Karena volume darah yang lebih tinggi selama kehamilan membuat tubuh kehilangan kemampuannya untuk memertahankan cairan untuk waktu yang lama pada anggota tubuh. Dehidrasi selama kehamilan menyebabkan kurangnya cairan aminiotic, cairan di mana bayi tetap dalam rahim. Hal ini menyebabkan bayi bersentuhan langsung dengan rahim. Ini merupakan salah satu tahapan kehamilan yang berisiko tinggi. Dia bahkan bisa menyebabkan cacat anggota badan pada anak.

Cacat tabung saraf

Pengaturan panas tubuh tekanan selama kehamilan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan. Selama kehamilan, tubuh kehilangan kemampuan alaminya melepaskan panas karena Anda berkeringat lebih banyak.

Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan mengatur suhu normal tubuh, minumlah banyak air. Jika Anda mengalami demam, maka bayi Anda pun akan turut merasakannya. Hal ini dapat menyebabkan cacat tabung saraf.

Efek lainnya

Dehidrasi selama kehamilan juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti sembelit dan produksi ASI tidak memadai. Hal ini juga menyebabkan kerusakan ginjal. Dehidrasi selama kehamilan juga menempatkan beban pada ginjal dan jantung bayi.

Tak hanya itu saja, dehidrasi juga dapat menimbulkan rasa nyeri saat persalinan. Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah dalam tubuh ibu. Ini memiliki konsekuensi serius bagi ibu dan anak.

Jika Anda ingin menghindari semua risiko kehamilan seperti ini, maka jagalah kebutuhan tubuh Anda agar selalu terpenuhi kebutuhan cairannya. Hindari pula makanan yang mengandung terlalu banyak gula atau kafein karena mereka menyebabkan dehidrasi berat. Tingkatkan asupan cairan Anda, terutama setelah perjalanan atau berolahraga.