Apel (foto: google)
Asam ursolat merupakan sebuah zat yang dapat meningkat massa otot dan membantu membakar lebih banyak kalori. Keduanya merupakan hal-hal yang bisa membantu melawan obesitas dan komplikasi yang terkait.
Dalam studi tersebut, dilakukan penelitian terhadap beberapa tikus. Semua tikus yang diteliti, diberi diet tinggi lemak. Satu kelompok tikus uji coba tersebut diberi asam ursolat, sedangkan satu kelompok lainnya tidak.
Para peneliti menemukan, bahwa tikus yang diet tinggi lemak dengan pemberian asam ursolat mengonsumsi lebih banyak makanan dibanding sekelompok tikus yang tidak diberi asam ursolat. Meski tikus yang mendapat asam ursolat makan lebih banyak, berat tubuh mereka tidak mengalami kenaikan, dan memiliki tingkat gula darah mendekati normal. Tikus-tikus tersebut juga tidak mengembangkan risiko penyakit jantung karena asupan lemak.
Tikus yang diberi asam ursolat juga memiliki tingkat daya tahan lebih tinggi dari tikus normal. Mereka membakar lebih banyak kalori daripada yang lain, dan memiliki lebih banyak otot dan lemak cokelat di tubuh mereka.
Asam ursolat meningkatkan massa otot dan lemak cokelat (brown fat). Dua hal tersebut membantu melawan obesitas, dan sebagian besar faktor risiko yang terkait dengannya.
Brown fat atau lemak cokelat merupakan salah satu tipe dari dua jenis lemak atau jaringan adiposa. Fungsi utama brown fat, membuat tubuh tetap hangat karena lemak ini mengandung lebih banyak mitokondria yang banyak mengandung besi sehingga terbentuk warna cokelat.
Menurut penelitian di Kanada, brown fat juga bermanfaat dalam menurunkan berat badan pada obesitas. Brown fat akan terbakar ketika seseorang berada di udara dingin.
"Dari penelitian yang kami lakukan, membuat kami tahu bahwa asam ursolat meningkatkan massa otot dan lemak cokelat yang membuat daya kekuatan pada tikus bertambah. Ini sebuah hal penting untuk terapi otot. Karena peningkatan massa otot dan lemak cokelat sangat baik membakar kalori. Hal ini mungkin cukup menjelaskan bahwa asam ursolat mengurangi risiko obesitas," ujar Dr Christopher Adams, seorang profesor penyakit dalam dari Universitas Iowa, Amerika Serikat, sebagaimana dilansir Foxnews, Minggu (24/6/2012).
Untuk dapat meraih manfaat optimal kulit apel, jangan ragu mengonsumsi apel hingga kulitnya. Isu beredar menyebutkan, bahwa pedagang buah disinyalir melapisi buah apel yang dijual dengan lilin agar apel tidak mudah busuk.
Anda tak perlu terlalu khawatir. Cukup cuci apel hingga bersih, lalu kikis lapisan kulit apel dengan pisau untuk merontokan “selimut” lilin jika Anda mencurigai keberadaannya dalam apel yang Anda beli. (ina)
(tty)oke zone