Bus Pahala Kencana yang dalam sekejap berpindah tempat dari jalur pantura ke hutan jati gelap gulita
TOPLESS - JAKARTA - Salah seorang pengemudi bus malam, Didik menduga sopir bus Pahala Kencana dan truk beton tersesat karena belum mengenal betul medan yang dilaluinya. Sehingga, dengan sekejap pindah ke hutan jati kawasan Todanan, Blora, Jawa Tengah.
Warga Sulang, Kabupaten Rembang, yang kerap menjadi penglaju bus malam akarta-Rembang ini menjelaskan saat bus dari arah barat (Juwana) setelah sampai pertigaan Jaken, harusnya bisa melintas ke arah kiri ke arah Batangan (arah utara) untuk bisa kembali ke jalur Pantura. Atau, ke arah kanan menuju Sumber.
Rute ini bisa tembus lagi ke jalur Pantura dengan melewati Kaliori/ Tambak Omben atau melalui Sulang di Kabupaten Rembang Rembang. Untuk pilihan rute ke kanan ini, pengemudi harus melewati jembatan kecil Desa Sri Katon. Ini merupakan jembatan peninggalan Belanda yang hanya cukup dilewati satu bus atau truk besar dan selanjutnya rute jalan yang dilewati akan berkontur berkelok-kelok.
Dia menduga, di kawasan inilah awal mula pengemudi bus Pahala Kencana dan kedua truk tronton Hino Ranger mulai tersesat.
"Seharusnya dia lurus berbelok ke arah Sumber, tapi malah memilih lurus ke arah Kecamatan Todanan, Blora, yang menjadi lokasi kejadian," kata Didik kepada Tribunnews.com, Minggu(24/6/2012).
Jalan ke arah Todanan lanjut Didik terbilang sempit rusak dan tak terawat karena bukan jalan di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum atau Bina Marga, tapi dikelola Perhutani.
"Jalan tersebut biasa dipakai lintasan truk-truk pengangkut kayu tebangan," pungkasnya.
Kejadian aneh bin ajaib menimpa sebuah bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk beton Jaya Mix. Seperti masuk sebuah mesin waktu, kedua kendaraan besar tersebut secara tiba-tiba berada di sebuah hutan jati gelap gulita di kawasan Blora, Jawa Tengah dalam waktu sekejap.
Awalnya bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang,Kamis(22/6/2012) dini hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora. Ketika melintas, memang lajur yang dilalui adalah jalan desa, mendadak mereka masuk ke hutan Gadogan di desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Wilayah ini dikenal sebagai perbukitan hutan jati. Anehnya, saat mau mendahului truk beton yang berada di depannya, kernet mencoba menahan sopir, agar truk naik dulu ke jalan yang menanjak, setelah truk bisa naik, bus mencoba naik, namun ban belakang selip dan mundur, kemudian terdengar suara benturan, kernet seketika turun dan mencoba mengecek, setelah dicek dengan sopir, mesin seketika mati, saat sopir mengecek body bus, seketika kaget, karena dia melihat pohon jati dan setelah memutar dia berada di tengah-tengah hutan, dia mulai tersadar jam 02.30 WIB dini hari dan kernet mencoba membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Sumber :