TOPLESS -Puluhan siswa SD Negeri 64/VII Kelurahan Sukasari, Kabupaten Sarolangun, Jambi, sejak dua tahun terakhir terpaksa harus belajar di lantai perpustakaan sekolah. Mereka kekurangan bangku.
"SD Negeri 64 ini dibangun sejak tahun 1977 dan masih banyak kekurangan fasilitas belajar, seperti ruang belajar, kursi belajar siswa banyak yang sudah reot sebab kursi kayu dibuat sejak tahun 1977," ujar Kepala Sekolah (Kepsek) SD 64/VII Neng Rosmadi, Minggu (21/10). Demikian dikutip antara.
Hingga saat ini, kursi untuk para siswa belum pernah ada pergantian, bahkan lantai sekolah pun sudah mulai hancur. Hal ini terlihat dari lantai sekolah yang telah berlubang-lubang dan pecah-pecah.
Guna memenuhi minat belajar para siswa, pihak sekolah terpaksa berinisiatif menggunakan ruang perpustakaan untuk dijadikan lokal belajar.
"Dengan terpaksa siswa kelas IV B harus belajar di lantai perpustakaan. Kami berharap mendapatkan perbaikan lantai dan pengadaan kursi bagi para pelajar," harap Neng Rosmadi.
Dia mengaku sekolahnya sudah banyak mendulang prestasi, sayangnya, ukiran prestasi SD Negeri 64 seperti tak berbekas dan tak mendapatkan imbal balik berupa peningkatan fasilitas belajar bagi para siswa.
Neng juga kerap menerima keluhan dari para siswa yang mengeluhkan sakit pinggang dikarenakan terlalu lama belajar di lantai menggunakan meja kecil.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Lukman, mengakui masih banyak sekolah di Sarolangun yang memerlukan bantuan dan peningkatan fasilitas belajar.
Saat disinggung soal kondisi SD Negeri 64, Lukman tidak memberikan jawaban pasti dan hanya berjanji akan berupaya untuk bisa memenuhi kekurangan sekolah yang ada.
"Memang sekolah kita masih banyak yang kekurangan mebel, namun kita akan berupaya untuk bisa membantu sekolah yang kekurangan bangku sekolah tersebut," katanya.
Sumber