TOPLESS - Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku tidak mengetahui alasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih dirinya. Ia meminta menanyakan langsung kepada SBY.
"Jangan tanya sama saya, meneketehe. Tanya loh pada Pak SBY. Saya tidak pernah bisik-bisik. Saya tidak janji mau masuk salah satu partai yang dia punya atau whatever. Jadi saya rasa pertimbangan Pak SBY harus ditanyakan kepada beliau sendiri, atau orang yang dekat dengan beliau," kata Nafsiah dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (14/5/2012).
Sebelum terpilih, Nafsiah mengatakan Presiden SBY meminta ia untuk memeriksa kesehatan. Kemudian ia pun dipanggil ke Cikeas.
"Saya bilang oke, fine. Kita ngobrol dengan Pak Presiden, dan Bapak Presiden mengatakan saya minta ibu untuk menyelesaikan tugas-tugas Ibu Endang. Saya katakan siap, dengan senang hati," imbuhnya.
Menurut Nafsiah dengan kepemimpinan selama dua tahun, tidak mudah baginya menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Nafsiah mengibaratkan ia sebagai kapten kapal. Ketika dilantik oleh presiden SBY, Nafsiah berumur 72 tahun. Namun, ia tampak bugar dan sehat.
"Tidak mudah menjadi kapten kapal, apalagi kapal yang sedang berlayar untuk mencapai pulau yang dituju," tuturnya.
Namun, ia merasa optimis dapat menjalani program-program yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
"Ini kapten tua yang sudah jam terbang tinggi kali yah, lebih tinggi dari yang disebelah kiri-kanan saya, tetapi mereka lebih pintar, jadi kapten tua dibantu teman pinter," ujarnya.
Nafsiah Mboi, SpA, MPH adalah dokter spesialis anak yang juga ahli Kesehatan Masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika.
Isteri Brigjen purn Ben Mboi, mantan Gubernur NTT memulai karirnya di Departemen Kesehatan sejak tahun 1964. Beberapa jabatan yang pernah diembannya selama menjadi karyawan Departemen Kesehatan adalah sebagai Kepala Rumah Sakit Umum, Ende, Flores (1964 – 1968), Kepala Seksi Perijinan pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1979 –1980)
Bukan itu saja, Nafsiah pernah menjadi Anggota DPR/ MPR RI (1992 –1997), Ketua Komite PBB untuk Hak-hak Anak (1997 – 1999) dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (2006 – sekarang).
Lebih lanjut, Nafsiah dikenal sebagai aktifis bidang keluarga berencana dan selanjutnya mendedikasikan diri untuk upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Komitmennya untuk anti-diskriminasi dan kesetaraan dalam masyarakat mengarahkan Nafsiah menjadi aktivis untuk hak-hak azasi manusia, dan menjadi salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, anggota Komnas HAM, dan Wakil Ketua Komnas Perempuan.
sumber
"Jangan tanya sama saya, meneketehe. Tanya loh pada Pak SBY. Saya tidak pernah bisik-bisik. Saya tidak janji mau masuk salah satu partai yang dia punya atau whatever. Jadi saya rasa pertimbangan Pak SBY harus ditanyakan kepada beliau sendiri, atau orang yang dekat dengan beliau," kata Nafsiah dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (14/5/2012).
Sebelum terpilih, Nafsiah mengatakan Presiden SBY meminta ia untuk memeriksa kesehatan. Kemudian ia pun dipanggil ke Cikeas.
"Saya bilang oke, fine. Kita ngobrol dengan Pak Presiden, dan Bapak Presiden mengatakan saya minta ibu untuk menyelesaikan tugas-tugas Ibu Endang. Saya katakan siap, dengan senang hati," imbuhnya.
Menurut Nafsiah dengan kepemimpinan selama dua tahun, tidak mudah baginya menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Nafsiah mengibaratkan ia sebagai kapten kapal. Ketika dilantik oleh presiden SBY, Nafsiah berumur 72 tahun. Namun, ia tampak bugar dan sehat.
"Tidak mudah menjadi kapten kapal, apalagi kapal yang sedang berlayar untuk mencapai pulau yang dituju," tuturnya.
Namun, ia merasa optimis dapat menjalani program-program yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
"Ini kapten tua yang sudah jam terbang tinggi kali yah, lebih tinggi dari yang disebelah kiri-kanan saya, tetapi mereka lebih pintar, jadi kapten tua dibantu teman pinter," ujarnya.
Nafsiah Mboi, SpA, MPH adalah dokter spesialis anak yang juga ahli Kesehatan Masyarakat yang telah mengenyam pendidikan di Indonesia, Eropa dan Amerika.
Isteri Brigjen purn Ben Mboi, mantan Gubernur NTT memulai karirnya di Departemen Kesehatan sejak tahun 1964. Beberapa jabatan yang pernah diembannya selama menjadi karyawan Departemen Kesehatan adalah sebagai Kepala Rumah Sakit Umum, Ende, Flores (1964 – 1968), Kepala Seksi Perijinan pada Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prop. NTT, Kupang (1979 –1980)
Bukan itu saja, Nafsiah pernah menjadi Anggota DPR/ MPR RI (1992 –1997), Ketua Komite PBB untuk Hak-hak Anak (1997 – 1999) dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (2006 – sekarang).
Lebih lanjut, Nafsiah dikenal sebagai aktifis bidang keluarga berencana dan selanjutnya mendedikasikan diri untuk upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Komitmennya untuk anti-diskriminasi dan kesetaraan dalam masyarakat mengarahkan Nafsiah menjadi aktivis untuk hak-hak azasi manusia, dan menjadi salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, anggota Komnas HAM, dan Wakil Ketua Komnas Perempuan.
sumber