Gatal karena terserang kutu kelamin
Kutu kelamin memerlukan panas tubuh seseorang agar tetap hidup. Oleh karena itu, mereka tidak bisa hidup lama di dudukan WC, walaupun dapat bertahan hidup sebentar di seprai atau pakaian yang hangat.
Buku teks kedokteran menyatakan bahwa kutu kelamin nyaris selalu ditularkan melalui hubungan seksual, karena kutu itu sebetulnya hidup di rambut kelamin, dan terkadang rambut tubuh, tempat kutu mengisap darah dan bertelur (nit).
Menurut ahli parenting asal Inggris Dr. Mirriam Stoppard, gejala kutu kelamin yang paling umum adalah gatal-gatal di daerah kelamin dan di sekitar anus, terutama pada malam hari.
“Sejumlah orang tidak mengalami gejala dan baru menyadari bahwa mereka terserang kutu saat melihat ada telur atau serangga kecil di tubuh mereka,” tutur Dr. Mirriam dalam bukunya, Parenting Guide.
Yang menyebalkan lagi dari kutu kelamin, mandi tidak bisa menyingkirkan telur kutu yang melekat erat di rambut kelamin. “Sekitar 10 ribu kasus infestasi kutu kelamin ditangani di Inggris setiap tahun,” katanya.
Jika Anda menduga diri Anda atau pasangan terserang kutu kelamin, Dr. Mirriam menyarankan agar segera menemui dokter atau datangilah klinik khusus penyakit menular seksual.