"Aku tahu dari manajerku, karena dia orang Aceh. Aku panik, kaget, aku langsung nelpon kakak kandungku, kakak pertama dan kedua, dan itu tulalit, enggak bisa teleponnya," kata Nova kepada okezone lewat sambungan telepon, Kamis (12/9/2012).
Gempa yang berpusat di Simeulue ini tidak terjadi sekali, namun dirasakan berulang, pemberitaan di media pun semakin membuat Nova panik.
"Aku sudah panik banget, aku masih trauma juga sama tsunami 2004 lalu," ujarnya.
Beruntung, akhirnya dia mendapat kabar keluarga di Aceh baik-baik saja.
"Memang sempat susah sinyal, tapi akhirnya kakakku BBM, dia bilang Alhamdulillah keluarga baik. Keponakanku sempat kehilangan kontak, tapi akhirnya ketemu, semua baik-baik," jelasnya.
Wanita kelahiran Aceh, 4 Juni 1980 ini berharap, tanah kelahirannya baik-baik saja. Dan tidak terulang lagi tragedi tsunami yang memakan banyak korban. Nova juga sudah menawarkan keluarganya di kampung halamannya mengungsi ke Jakarta, sampai keadaan dinyatakan aman dari tsunami.
"Aku nyuruh mereka balik ke Jakarta daripada mereka di sana , tapi mereka enggak mau, mau lihat kondisi dulu saja. Kalau memang banyak gempa mungkin ke sini. Aku belum ada rencana ke sana (Aceh), aku masih pantau terus dari Jakarta. Kalau diperlukan ke sana ngejemput enggak masalah aku ke sana, yang penting keluarga semua baik-baik saja," tandasnya.