TOPLESS -Diabates adalah penyakit dimana penderitanya memiliki terlalu banyak gula di dalam darahnya karena ketidakmampuan tubuh untuk membuat insulin melalui pankreas.
Jika penderita diabetes tidak memantau dan mengontrol gula darahnya secara teratur, komplikasi dari kontrol glikemi yang buruk mungkin timbul, diantaranya gagal ginjal, amputasi dan kasus-kasus kebutaan seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Beberapa penderita diabetes pun perlu melakukan 10 kali tes tusuk jari yang menyakitkan perhari untuk menentukan kadar gula darahnya secara akurat. Hal ini memunculkan banyak permintaan untuk mencari solusi alternatif pengukuran gula darah.
Peneliti dari University of Michigan baru-baru ini menemukan bahwa air mata dapat menyediakan informasi kadar gula yang sama dengan darah. Dari sini peneliti mengembangkan sebuah sensor yang dapat mendeteksi kadar gula yang diencerkan dalam air mata hewan.
Dipublikasikan di Journal of Analytical Chemistry, para peneliti melakukan pengujian terhadap 12 kelinci dan menemukan bahwa kadar glukosa dalam air mata kelinci berkorelasi dengan kadar gula darahnya.
Penelitian baru ini memberikan harapan bagi pasien yang mencari alternatif tes gula yang bebas rasa sakit, bebas darah namun akurat.
Tim peneliti University of Michigan tidak sendiri. MSNBC melaporkan Jeffrey LaBelle, insyinyur biomedis di Arizona State University telah berkolaborasi dengan Mayo Clinic untuk mengembangkan teknologi pemantauan glukosa pada air mata dengan alat sederhana. Tujuannya untuk memproduksi sebuah sensor yang bisa disentuhkan pada bagian putih mata Anda. Setelah lima detik, Anda bisa menekan sensor tersebut untuk membaca kadar glukosa Anda.
"Orang-orang telah mencoba untuk membaca kadar glukosa melalui kulit atau alat pengukur yang ditempelkan di daun telinga. Ada juga mesin pengukur yang harus ditarik dari pasaran karena tidak dapat diandalkan dan reproduktifitasnya rendah," kata Dr. George Grunberger, anggota dewan Association of Clinical Endocrinologists seperti dilansir dari The Huffington Post, Rabu (11/4/2012).
Berdasarkan data dari American Diabetes Association, 25,8 juta anak-anak dan orang dewasa di Amerika Serikat atau 8,3 persen dari keseluruhan populasi mengidap diabetes. Dengan 79 juta penderita pra-diabetes, bisa jadi akan lebih banyak permintaan untuk mencari alternatif pengukuran kadar glukosa.
Sumber