TOPLESS -Pada pemeriksaan kesuburan, para pria bakal menjalani analisa sperma. Umumnya, gangguan kesuburan pada pria dipengaruhi faktor jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan.
Adapun yang dianalisa adalah volume semen (cairan yang keluar dari Mr P saat ejakulasi), konsentrasi sperma, bentuk atau morfologi sperma, dan motilitas atau pergerakan sperma.
Menurut World Health Organization (WHO), volume semen pada pria subur mengeluarkan sekira dua hingga lima cc semen dalam satu kali ejakulasi. Sedangkan konsentrasi sperma, normalnya di atas 20 juta per cc atau 40 juta secara keseluruhan.
Sperma normal memiliki bentuk kepala oval beraturan dengan ekor lurus panjang di tengahnya. Pria subur paling tidak memiliki sperma berbentuk normal sebanyak 30 persen. Pergerakan sperma sendiri ada yang aktif bergerak lurus menuju sel telur, aktif tetapi tidak bergerak lurus ke sel telur, lamban, bergerak di tempat, dan mati atau tidak bergerak.
"Suami diperiksa kualitas maupun kuantitas spermanya dengan jumlah ideal di atas 20 juta sperma per cc semen," tutur dr Gunawan Dwi Prayitno SpOG selaku Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi Departemen Obgyn RSPAD-Gatot Soebroto, Jakarta, saat ditemui okezone usai peresmian Klinik Fertilitas Bayi Tabung RSPAD, Kamis (5/4/2012).
Konsultan fertilitas ini menjelaskan, bahwa cairan semen yang dihasilkan, belum tentu memiliki sperma.
"Pada semen yang keluar itu, belum tentu ada spermanya. Bisa ada, tapi belum tentu baik kualitasnya," jelasnya.
Menurutnya, sperma yang dianalisa dari cairan semen yang dikeluarkan saat pria sedang masturbasi.
"Semen diambil dari hasil masturbasi. Ada ruangan khusus yang disediakan untuk itu. Di sini (klinik fertilitas RSPAD) dinamakan Men's Room," tukasnya.
http://celebrity.okezone.com