Jelang Eksekusi Anand Bangun Monumen Perdamaian

|| || || Leave a komentar


Anand Krishna saat di Bali (Foto: Rohmat/okezone)
Anand Krishna saat di Bali
DENPASAR- Tokoh spiritual lintas Agama Anand Krishna terlihat masih sibuk dengan segudang aktivitas di tengah kabar eksekusi oleh Kejaksaan Agung terhadapnya. Seperti hari ini, Anand ikut membantu pendirian Monumen Global Harmoni di Ubud, Bali.

Anand turut meramaikan perhelatan dunia The International Bali Meditator’s Festival (IBMF) yang berlangsung 20-23 September 2012. Ajang ini merupakan festival tahun ke-4 yang mengumpulkan para meditator dari berbagai tradisi dunia.

Ajang tahunan itu merupakan media berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mempraktikkan meditasi sebagai gaya hidup sehari-hari. Festival yang sudah berlangsung sejak 2009 ini diinisiasi oleh Anand Krishna.

Pada festival kali ini, bertepatan dengan Hari International Day of Peace yang selalu dirayakan setiap tanggal 21 September.

Berlokasi di Anand Ashram@Ubud, perayaan International Day of Peace dihadiri oleh Direktur United Nation Information Centre, Michele Zaccheo; Staf Ahli dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif bidang multikultural, Hari Untoro Drajat; Ketua PHDI Pusat, Mayjen (Purn) Sang Nyoman Suwisma; dan sejumlah pejabat lainnya.

Perayaan International Day of Peace tahun ini diisi peresmian Monumen Global Harmoni yang melambangkan komitmen dari para tokoh-tokoh agama, pejabat negara, profesional. Komitmen mereka dalam menyuarakan Global Harmoni dituangkan dalam sebuah Charter of Global Harmony.

Perdamaian Dunia, kata Anand, tidak akan pernah terwujud karena dalam dunia ini selalu akan ada perbedaan, tidak pernah semua sama.

"Yang bisa dicapai adalah Global Harmony, di mana setiap orang menerima apa yang menjadi bagiannya dan mengapresiasi perbedaan dengan orang lain," ujar Anand dalam keterangan resminya, Minggu (23/9/2012).

Damai di dalam diri, sambung dia, berhubungan penuh dengan Kasih kepada orang lain demi terwujudnya Global Harmony. Damai di dalam diri ini terwujud lewat latihan-latihan meditasi.

"Pendirian Monumen Global Harmony serta Charter for Global Harmony adalah bentuk tekat kita bersama untuk selalu menjaga perdamaian dalam hati, kasih bagi sesama dalam mewujudkan Global Harmony,” katanya.

Senada dengan Anand, Michele Zaccheo staf PBB, bahwa di kantor pusat PBB New York sudah terdapat ruang meditasi sebagai tempat merenung dan menenangkan diri untuk setiap orang agar ingat tujuan berkarya demi perdamaian global.

Sumber