KOMPAS.com/VITALIS YOGI TRISNA
Petugas melakukan penjagaan di rumah terduga pemilik bom rakitan M Thoriq (30), Jalan Teratai 7 RT 2 RW 4, Tambora, Jembatan, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2012)
Seorang petugas piket di Pospol Jembatan Lima, Aiptu Sopan, mengungkapkan bahwa rekannya, Aiptu Triyudo, yang menerima kedatangan Thoriq sekitar pukul 17.00 WIB. "Pak Triyudo yang menerima. Saya piket malamnya," ujar Sopan di Pospol Jembatan Lima, Tambora, Jakbar, Senin (10/9/2012).
Aiptu Sopan enggan memberikan pernyataan mengenai prosesi penyerahan diri Thoriq karena tak mengetahui secara rinci.
Seorang warga yang ikut menyaksikan proses penyerahan diri itu, mengungkapkan bahwa sore itu Thoriq datang ke pospol dengan menumpangi angkutan umum Kopaja 86, jurusan Lebak Bulus-Kota. "Dia turun dari Kopaja 86," ujar warga yang enggan disebut namanya.
Menurutnya, saat masuk ke pospol, Thoriq berambut panjang (wig versi polisi). "Tapi, waktu keluar kepalanya sudah botak," imbuhnya.
Seorang warga lain yang berada di lokasi mengungkapkan , bahwa prosesi penyerahan diri Thoriq menjelang adzan Magrib itu berlangsung dramatis. Sebab, Thoriq membawa tas yang menempel di depan perut dan diduga bom.
"Saya sampai trauma, saya sampai jam 3 malam tadi enggak bisa tidur karena saya takut sekali. Karena saya sebelum-sebelumnya kalau lihat berita ledakan bom di tv, ngeri lihat polisi ngangkatan potong-potongan daging. Bagaimana kalau tas yang menempel Thoriq itu meledak. Saya lebih takut lagi, waktu dibilang ada pistol juga dibawa Thoriq," ujar warga yang enggan disebut namanya itu.
Menurutnya sejumlah warga lain juga ikut menyaksikan kedatangan Thoriq ke pospol. "Lumayan warga yang nonton, tapi mereka cuma lihat dari depan pospol. Saya sampai teriak-teriak ke dia (Thoriq), ini jangan-jangan bom. Saya tanya, ada remote-nya enggak. Pokok kemarin kejadiannya dramatis. Saya enggak akan lupa, ini sekali seumur hidup saya," imbuh warga itu.
Dia menambahkan, bahwa setelah beberapa lama Thoriq berada di pospol, sejumlah anggota kepolisian dari polsek hingga polda datang. "Setelah itu dia dibawa," tukasnya.
Sumber